Minggu, 14 Juli 2013

Cerita Sex Pemerkosaan - Kisah Anggi Dikerjain di Toilet Sevel






Sambil celingak celinguk salah satu temannya menutup mulutku dan menyuruhku masuk ke dalam toilet. Sementara temannya lagi menunggu di luar. Dia mengeluarkan senjata tajam, dan menodongkannya kepadaku. Kupikir dia ingin merampok semua barang-barangku tapi ternyata dia hanya ingin mencicipi tubuhku. Saat itu aku menggunakan rok hitam dan baju tanpa lengan warna putih dengan rambut dikuncir dan anting-anting di telingaku. "Heh, lo dandan jam segini mau merek ya" kata dia sambil menodongkan pisaunya dan tangannya menutup mulutku. Aku cuma bisa menggelengkan kepala saja. "Haha, sebelum lo gue bebasin, lo musti puasin gue dulu. Sini sepongin gue cantik". Dia pun menundukkan kepalaku bermaksud menyuruhku berjongkok. Karena aku ketakutan dengan ancaman pisau itu, aku mengiyakan toh cuma menyepong saja. Aku jongkok di hadapannya dan mulai melihat wajahnya dengan melas. Dia memberi aba-aba sammbil menunjuk ke arah kontolnya "ini sayang, lo bukain celana gue".




Kemudian ia menahan kepalaku, dan menyodok-nyodokkan kontolnya ke mulutku sampai aku tersedak. "Hueek..." Aku seperti ingin muntah dibuatnya. Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar, dan terdengar suara dari depan "woi gantian dong gue juga mau nih". Ternyata temannya juga ingin ikut mengerjaiku ini. Pemuda itu membuka kunci pintunya dan membiarkan temannya masuk, kemudian dikunci lagi dari dalam. "Wah, mantep banget ini cewek lagi ngemut kontol lu" kata temannya. "Lo mau, buka celana aja dulu" kata pemuda itu. Tanpa basa-basi ia pun melepaskan celananya dan menyodorkan kontolnya ke wajahku. Akupun menghisap kontol-kontol itu secara bergantian. "Oohh enak banget ya isepan nih cewek, pasti udah biasa nyepong nih" kata temannya. "Iyalah, lo liat aja, pasti abis ini dia mau melacur ke om-om nih" kata pemuda itu dan kemudian mereka tertawa. Aku yang mendengarnya sampai panas telingaku dan memerah mukaku. Temannya mulai memegang-megang leherku, dan dadaku. Toketku diremas-remas dari luar. 




Pemuda itu kemudian menyuruhku menyerahkan celana dalamnya kepadanya dan menyiram celana dalamku itu dengan air. "Nah, lo gausah pake celana lagi ya, biar gampang kalo ada yg mau perkosa lo" katanya. Aku menjadi merasa malu sekali, lalu aku kembali disuruh jongkok untuk menyepong mereka kembali. "Aah nikmat banget nih kalo gini" kata mereka sambil merem melek keenakan. Tak sampai 15 menit, si pemuda itu menahan kepalaku. "Oohh gue mau keluar nih" dan croott crooot croott... Semburan peju itu keluar di dalam mulutku. Terasa hangat dan lengket. Kemudian kujulurkan lidahku yang sudah belepotan pejunya, dan ia memukul-mukulkan kontolnya sampai keluar semua pejunya. Tak lama, temannya menyusul. Tetapi ia tidak memuncratkan di mulutku, melainkan di atas mulut di area kumis. Aku terpejam ketika semburan itu mengenai wajahku. Kurasakan lengketnya peju itu menetes dari wajahku dan ia menyuruhku untuk membersihkan kontolnya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar